Bid'ah secara bahasa adalah setiap perkara baru. Pencetus
pertama kata bid'ah dengan arti "setiap perkara baru" yaitu shahabat
Umar bin Al-Khaththab RA. Imam Bukhari dan Imam Malik dalam kitabnya Al-Muwaththo'
meriwayatkan dari Abdurrahman bin Abd al-Qari berkata: "Suatu malam di
bulan Ramadhan aku pergi ke masjid bersama Umar bin al-Khaththab. Ternyata
orang-orang di masjid melakukan sholat berpencar-pencar dalam sekian kelompok.
Ada yang shalat sendirian. Ada juga yang shalat menjadi imam beberapa orang.
Lalu Umar RA
berkata: "Aku berpendapat, andaikan mereka aku kumpulkan dalam satu imam,
tentu akan lebih baik". Lalu beliau mengumpukan mereka kepada ubay bin
Ka'ab Malam berikutnya, aku ke masjid lagi bersama Umar Khaththab, dan mereka
melaksanakan shalat bermakmum pada seorang imam. Menyaksikan hal itu, Umar
berkata: "Sebaik-baik bid'ah adalah ini". Tetapi menunaikan shalat di
akhir malam lebih baik dari pada di awal malam". Pada waktu itu,
orang-orang menunaikan tarawih (Qiyam Ramadhan) di awal malam." Sudah kita
ketahui bahwa Rasulullah SAW setelah melakukan shalat di dalam masjid secara
berjamaah selama tiga hari atau kurang sedikit, beliau tidak pernah keluar lagi
ketika masjid tersebut telah penuh jamaahnya.
Dan pada waktu shubuh beliau keluar lalu berkata,
"Sesungguhnya sudah jelas penantian kalian atasku (untuk berjamaah), namun
aku khawatir jika shalat tersebut diwajibkan atas kalian. Maka shalatlah (Qiyam
Ramadhan) kalian wahai para manusia di rumah kalian masing-masing!"
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai dengan topik dan pembahasan