Tuesday, August 1, 2017

TASAWUF: When Sistem Pendidikan pesantren sangatlah luar biasa

Masih teringat perdebatan di media sosial tentang polemik full day school. Manyoritas masyarakat indonesia diusik dalam benaknya berkata, “emang gurunya mau dibayar berapa”?
 Bagaimana full day and Night school kaya pesantren ? Pesantren juga gan tidak ada batas waktunya? Mendidik, mengawasi, menjalankan program tanpa batas waktu. Tidak hanya dikelas juga disaat makan, mandi tidur kesemuanya jadi kurikulum. Pertanyaannya emang gurunya dibayar berapa?
 Pertanyaan semacam di atas mengungkapkan pemahaman bawah sadar masyarakat yang sanagt serius. Fakta dan banyak bukti yang konkrit bahwa pendidikan sudah menjadi komoditas yang bersifat trransaksional. Take and give (murid membayar dan guru yang dibayar).
 Hal di atas insyaallah tidak didapati di pondok pesantren yang hakiki karena memang tidak memakai system transaksional dan ukuran duniawi seperti ini. Semangat ala pesantren yang ada hanyalah give, give dan give. Tidak ada take and give.
 Orang yang wakaf ikhlas mewakafkan lahannya. Kiyai ikhlas memimpin, Guru ikhlas mendidik, Santri ikhlas dididik, wali santri ikhlas menyerahkan putra-putrinya untuk dididik. Hal itulah kenapa beban kerja pendidik di pesantren tidak bisa dihitung pakai matematika dunia. Apalagi dihitung perjam pelajaran karena memang tujuan meraka mendidik bukan mencari penghasilan seperti layaknya pegawai di instansi profit dan publik.
 Dalam system pesantern santri hanya membayar apa yang mereka pakai. Makanan, listrik dan sebagainya. Tidak ada rumusan santri membayar guru. Mendidik santri adalah bentuk perjuangan, bentuk pengabdian kepada agama dan bangsa.
 Lalu  bagaimana guru pesantren menghidupi ekonomi keluarganya? Itu rahasia keberkahan yang dijanjikan Allah SWT kepada siapapun yang mau membantu agamanya. Burung saja keluar dari sarang sudah dijanjikan rezekinya oleh sang Maha pemberi rezeki. Transaksional? Bukanlah tempat di pesantren. Proses pendidik yang ihklas inilah diharapkan mendapat keberkahan ilmu dan ridha ilahi.






No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai dengan topik dan pembahasan