Padahal semua yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Takut mati
termasuk salah satu diantara penyakit umat islam dalam perjuangannya. Sebab
takut mati, dalam perjuangan diliputi rasa kekhawatiran akan terkena resiko,
khawatir terkena luka dan sebagainya. Akibatnya, mau berjuang asal tidak ada
resiko yang menimpa, asal dirinya selamat dan untuk menyelamatkan diri maka
dalam memperjuangkan islam bisa memutar balikkan kenyataan. Yang hak dikatakan
bathil , yang bathil dikatakan hak. Yang halal dikatakan haram dan yang haram dikatakan halal. Karena takut
mati dan takut menanggung resiko, sebelum berjuang sudah diliputi rasa was-was,
seolah kalah sebelum bertanding. Oleh karena itu, perjuangan islam akan lumpuh,
umat islam dengan mudah diperdaya orang lain, gampang diambil mamfaat orang
lain untuk kepentingan duniawi semata.
Untuk mengembalikan
citra islam dan umat islam tetap tegar di bumi ini, islam tetap di atas
segala-galanya, islam tidak bisa dikalahkan orang lain, maka penyakit “Cinta
Dunia dan Takut Mati” segera diobati. Siapa yang mau mengobati penyakit itu kalau
tidak dari umat islam sendiri. Orang lain akan tertawa melihat umat islam
dirundung kelemahan, ditimpa kehinaan, di porak-porandakan persatuannya.
Untuk mengobati
penyakit “Cinta Dunia Dan Takut Mati” agar umat islam tidak ditimpa
kehinaannya, maka kembalilah kepada konsep islam itu sendiri. Yaitu menjalin
hubungan yang baik kepada Allah SWT sebagai Khaliq dan menjalin hubungan yang
baik sesama manusia. Dan untuk menjalin hubungan yang dengan sesama manusia,
maka berbuatlah yang bermanfaat untuk manusia lain. Sebagaimana petunjuk dari
Nabi Muhammad SAW “sebaik-baik manusia itu orang yang paling bermanfaat untuk
manusia”.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai dengan topik dan pembahasan