Sunday, July 2, 2017

TASAWUF: Mementingkan Diri Sendiri

Pada zaman ini terdapat banyak orang yang mempunyai sifat mementingkan diri sendiri. Tidak punya rasa kasihan terhadap orang lain yang hidupnya dalam kemelaratan dan kemiskinan, yang penting kebutuhan dan kemewahan dirinya terpenuhi. Keadaan semacam ini telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW pada sahabatnya dimana kehidupan mereka dimasa itu saling menolong, bersatu dan sepenanggungan. Hubungan mereka pada saat itu saling mengalahkan diri, sangat memperhatikan kehidupan orang lain dalam kemelaratan. Rasulullah mengisyaratkan kelak akhir zaman keadaan manusia dalam kondisi sebaliknya. Dalam hadis dari Ibnu Mas’ud riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda:

ستكون بعدي اثرة وامور تنكرونها قالوا: يا رسول الله فما تأمرون ؟ قال تؤدون الحق الذي عليكم وتسألون الله الذي لكم        ( رواه البخارى ومسلم )
"akan datang sesudahku orang-orang yang mementingkan diri sendiri dan perkara yang kalian benci”. Mereka bertanya: “wahai Rasulullah, lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami?” beliau bersabda: “kalian hendaklah menunaikan hak yang wajib atas kalian dan kalian meminta kepada Allah SWT yang menjadi hak kalian”.

            Isyarat Rasulullah SAW itu menunjukkan adanya sifat mementingkan diri sendiri, adanya perkara munkar yang dibenci dan kewajiban orang islam menunaikan hak yang diwajibkan. Orang yang dalam hidupnya hanya mementingkan diri sendiri tanpa menghiraukan kepentingan orang lain amat berbahaya, bisa membinasakan masyarakat umum. Dimisalkan Rasulullah dalam satu hadis diriwayatkan oleh Bukhari, yang kesimpulannya adalah perumpamaan orang-orang yang mementingkan diri sendiri ibarat penumpang kapal yang berada di bawah melobangi kapal agar mudah mengambil air dan tidak menghiraukan bahaya besar yang akan terjadi.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai dengan topik dan pembahasan