Pada zaman ini terdapat banyak orang yang mempunyai sifat mementingkan
diri sendiri. Tidak punya rasa kasihan terhadap orang lain yang hidupnya dalam
kemelaratan dan kemiskinan, yang penting kebutuhan dan kemewahan dirinya
terpenuhi. Keadaan semacam ini telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW pada
sahabatnya dimana kehidupan mereka dimasa itu saling menolong, bersatu dan
sepenanggungan. Hubungan mereka pada saat itu saling mengalahkan diri, sangat
memperhatikan kehidupan orang lain dalam kemelaratan. Rasulullah mengisyaratkan
kelak akhir zaman keadaan manusia dalam kondisi sebaliknya. Dalam hadis dari
Ibnu Mas’ud riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda:
ستكون بعدي اثرة وامور تنكرونها قالوا: يا رسول الله فما
تأمرون ؟ قال تؤدون الحق الذي عليكم وتسألون الله الذي لكم ( رواه البخارى ومسلم )
"akan datang sesudahku orang-orang yang
mementingkan diri sendiri dan perkara yang kalian benci”. Mereka bertanya:
“wahai Rasulullah, lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami?” beliau
bersabda: “kalian hendaklah menunaikan hak yang wajib atas kalian dan kalian
meminta kepada Allah SWT yang menjadi hak kalian”.
Isyarat Rasulullah SAW itu
menunjukkan adanya sifat mementingkan diri sendiri, adanya perkara munkar yang
dibenci dan kewajiban orang islam menunaikan hak yang diwajibkan. Orang yang
dalam hidupnya hanya mementingkan diri sendiri tanpa menghiraukan kepentingan
orang lain amat berbahaya, bisa membinasakan masyarakat umum. Dimisalkan
Rasulullah dalam satu hadis diriwayatkan oleh Bukhari, yang kesimpulannya
adalah perumpamaan orang-orang yang mementingkan diri sendiri ibarat penumpang
kapal yang berada di bawah melobangi kapal agar mudah mengambil air dan tidak
menghiraukan bahaya besar yang akan terjadi.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai dengan topik dan pembahasan