Sunday, July 2, 2017

TASAWUF: Cinta Seorang Ibu Tidak Ada Tandingannya

Seorang pemuda datang melamar seorang wanita cantik dan kaya, seterusnya terjadilah kesepakatan. Namun ketika  siwanita itu mengetahui profesi atau pekerjaan ibunda si pria, maka si wanita tidak membolehkan datang ibundanya si pria ke resepsi pernikahan, sembari dia berkata pada si pria itu “pada waktu resepsi pernikahan , ibumu tidak boleh datang”.
Setelah berfikir, demi untuk mewujudkan pernikahannya, si pemuda dengan terpaksa menyetujuinya.
Namun sebelumnya dia menjumpai seorang guru spritualnya untuk meminta pendapat.
Sang guru bertanya; “apa pekerjaan ibumu?
“aku tinggal mati ayahku saat umurku satu tahun, akhirnya untuk membesarkanku, ibuku bekerja sebagai tukang cuci pakaian, dan dia berhasil mengantarkan saya sampai jadi sarjana”. Jawab pemuda itu.
            “begini, hari ini kau pulang dan kau cuci kedua tangan ibumu, besok kau kembali lagi kesini, aku akan kasih pendapatku”, jawab sang guru.
Pulanglah pemuda itu dan dia mendekati ibunya dan mencuci kedua tangannya, dia melihat begitu kasar tangan ibunya, ada bekas luka-luka dan kulit terkelupas, ia melihat pemandangan itu sambil mencucurkan air mata.
Dan akhirnya ia tidak tahan untuk menunggu hari esok, dia datangi lagi sang guru dan si pemuda berkata;
“aku tidak akan mengorbankan ibuku untuk siapapun”.

Masya Allah, banyak diantara kita yang sering melupakan budi baik seorang ibu, demi kenikmatan semu dan sesaat, maka saatnya kita mencuci kedua tangan ibu kita yang selalu membelai, membesarkan dan mendoakan kita dengan ikhlas dan kasih sayang karena suatu saat belaian itu akan pergi dan kau akan kehilangan tiket masuk surgamu.


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai dengan topik dan pembahasan