2 hari sebelum penghujung tahun 2017, saya ditanya oleh seorang kawan, "merayakan tahun baru di mana, amir? "Belum tahu", jawab saya seperlunya. "Ayu ikut aku saja, merayakan tahun baru di Medan" entah serius atau berbasa-basi, ia menawari saya untuk bergabung dengannya. "Bakal seru dan keren di sana, banyak acara menarik lanjutnya. "Memang di Bali acaranya apa saja?" Tanya saya Dia pun menjawab, "ada konser musik, pesta kembang api, pokoknya party habis" "Nggak ah, saya tidak ada budget untuk itu" Jawab saya untuk ngeles dari ajakan teman saya tersebut, meskipun sebenarnya memang tidak ada dana he he he... Setiap pergantian tahun baru, hampir setiap tempat di seluruh dunia diwarnai dengan gegap gempita pesta perayaan orang-orang rela mengeluarkan kocek lebihuntuk merayakan pergantian tahun tersebut.
Sering kali banyak diantara kita yang rela meluangkan dan mengorbankan waktu maupun energi untuk mengikuti perayaan pergantian tahun, tanpa tahu makna dan tujuannya. Padahal bila kita pikr-pikir, apa sih bedanya tahun baru dan bukan tahun baru? Sebetulnya sama saja, namun kita justru sering terjebak dan larut dalam hingar bingar perayaan tahun baru dengan menghambur-hamburkan uang untuk sekedar menyalakan kembang api, bergadang sampai dini hari demi menyaksikan detik-detik pergantian tahun. Bila dicermati lebih dalam, kita pikirkan dengan pikiran jernih, Perayaan tahun baru tidak lebih sekedar ceremonial yang merupakan produk komoditas industri kapitalis, dimana di perayaan tersebut banyak sekali industri yang terlibat dan tentunya diuntungkan, kita bisa lihat berapa pendapatan artis malam tahun baru itu, berapa okupansi hotel, pedagang kembang api dan sebagainya. Saya dan keluarga termasuk orang yang tidak pernah merayakan pergantian tahun baru dengan perayaan khusus, mungkin kebetulan karena memang tidak pernah dikenalkan keluarga akan tetapi setelah direnungkan perayaan pergantian tahun baru lebih banyak seremonial dari pada subtansinya. Bagi saya yang kerja di perusahaan finansial, tahun baru adalah bermalam-malam di kantor untuk menyelesaikan annual report, untuk melihat kinerja yang kami capai selama 1 tahun ini.Jadi, pergantian tahun kami gunakan untuk mengevaluasi kinerja kami selama setahun ini dan berharap, tahun depan akan lebih baik dari tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya, tidak boleh sama, stagnant apalagi turun. Pergantian tahun hanya kami jadikan sebagai pembatas saja bahwa esok hari sudah berbeda dalam hal penulisan tanggal dan tahun, akan tetapi hari-hari yang muncul setiap hari adalah sama, yaitu setiap hari adalah hari yang baru, tantangan kita bagaimana menjawab dan mewarnai hari baru tersebut dengan penuh warna agar selalu berwarna. selalu lebih indah dan bermanfaat untuk orang lain bahkan makhluk ciptaan Tuhan yang lain.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai dengan topik dan pembahasan